Senin, 12 November 2012

KEMISKINAN



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan kenikmatan pada kita sehingga saya dapat menyelesaikan tugas maka kuliah Peran IPS dalam Mengurangi Kemiskinan tanpa ada aral apapun.
Penulisan makalah ini disusun guna melengkapi tugas Jurusan S1 PGSD Universitas Terbuka. Teriring ucapan teimakasih dan penghargaan yang setingginya-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.
Selanjutnya, Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena kekurangan dan keterbatasan pengetahuan Penulis. Untuk itu ktirik, saran dan masukan dari berbagai pihak sangat bermanfaat bagi siapa saja yang berkenaan membacanya.






Rembang,    November 2012


Penulis



BAB 1
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Salah satu masalah yang dihadapi Indonesia adalah “Kemiskinan”. Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain: tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, geografis, gender, dan kondisi lingkungan. Meski kegiatan pembangunan dilaksanakan melalui berbagai penyempurnaan, namun masih banyak terjadi kekurangan-kekurangan secara sosial ekonomi. Jumlah kelompok masyarakat miskin ini semakin banyak dengan semakin besarnya krisis ekonomi.
Penanggulangan kemiskinan merupakan bagian agenda pembangunan nasional yang diamanahkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR-RI) sebagaimana tertuang dalam ketetapan MPR RI Nomor X/MPR/1998 tentang Pokok-Pokok Reformasi Pembangunan Dalam Rangka Penyelamatan Dan Normalisasi Kehidupan Nasional Sebagai Haluan Negara dan Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara tahun 1999-2004, ketetapan MPR RI Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi.
B.  Rumusan Masalah
1.    Apakah yang dimaksud kemiskinan serta apa penyebab kemiskinan diIndonesia?
2.    Dampak apa saja yang akan terjadi akibat kemiskinan?
3.    Bagaimana peran IPS dalam mengatasi dan mengurangi kemiskinan?
C.  Tujuan
Penulis membuat makalah ini dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada para pembaca tentang hal – hal yang berkaitan dengan Kemiskinan di Indonesia. Informasi yang akan diberikan oleh penulis antara lain :
1.    Memahami pengertian masalah sosial, yaitu tentang kemiskinan.
2.    Mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah kemiskinan
3.    Mengetahui peran IPS dalam Mengatasi Kemiskinan di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup.
Kemiskinan  juga dapat dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
1.      Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
2.      Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk  pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
3.      Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang  memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia
B.  Penyebab Kemiskinan
Pada umumnya di negara Indonesia penyebab-penyebab kemiskinan adalah sebagai berikut:
1. Laju Pertumbuhan Penduduk. Meningkatnya jumlah penduduk membuat Indonesia semakin terpuruk dengan keadaan ekonomi yang belum mapan. Jumlah lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah pengangguran di Indonesia. Penghasilan yang minim, dan kebutuhan hidup yang terus meninggi membuat penduduk hidup dibawah garis kemiskinan.
2. Distribusi Pendapatan dan Pemerataan Pembangunan. Pendapatan penduduk yang didapatkan dari hasil pekerjaan yang mereka lakukan relatif tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ada sebagian penduduk di Indonesia mempunyai pendapatan yang berlebih. Berkembang atau tidaknya suatu wilayah juga mempengaruhi pendapatan setiap penduduk. Jadi kebanyakan warga miskin berada pada tempat yang didesa.
3. Tingkat pendidikan yang rendah. Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan salah satu penyebab kemiskinan di suatu negara. Ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi terutama industry,  jelas sekali dibutuhkan lebih banyak  tenaga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak dapat membaca dan menulis.
4. Kurangnya perhatian dari pemerintah. Pemerintah yang kurang peka terhadap laju pertumbuhan masyarakat miskin dapat menjadi salah satu faktor kemiskinan. Pemerintah tidak dapat memutuskan kebijakan yang mampu mengendalikan tingkat kemiskinan di negaranya.
C.  Dampak Kemiskinan
1.    Dampak Positif
Kemiskinan memang banyak di sekitar kita. selama ini yang kita ketahui adalah dampak negatif dari kemiskinan antara lain kriminalitas ,tapi bila kita perhatikan, kemiskinan juga memiliki guna antara lain :
a)    Menambah nilai guna suatu barang. Misalnya barang bekas, bagi orang yang kaya barang itu tidak ada gunanya lagi, tapi bagi orang miskin barang tersebut bisa di daur ulang atau digunakan kembali.
b)   Memperkuat status sosial. Tapi dalam hal ini yang di untungkan adalah orang kaya.
c)    Untuk mengerjakan pekerjaan yang paling kotor/rendah. Contohnya, kalau tidak ada orang miskin, siapa yang mau menyapu jalan raya ? siapa yang mau menjadi office boy ? apakah orang kaya mau melakukan itu ?
d)   Sebagai sarana ibadah. Sebagai orang yang beragama, pasti diajarkan untuk membantu orang miskin. Jadi, kalau orang di dunia ini kaya semua, pasti tidak ada yang mau menerima sedekah itu.
2.    Dampak Negatif


  • Cakupan gizi yang rendah. Karena keterbatasan uang, menjadikan mereka makan seadanya. Hal ini juga menimbulkan penyakit, dan kesehatan penduduk miskin yang sangat buruk. Apalagi biaya rumah sakit sangat mahal.
  • Anak putus sekolah. Sebagian dari penduduk Indonesia lantaran keterbatasan ekonomi yang tidak mendukung, oleh contoh kecil yang terjadi di lapangan banyak anak yang putus sekolah karena menunggak SPP.  
  • Rendahnya mutu pendidikan. Hal ini disebabkan oleh para wakil rakyat, yang seharusnya mengutamakan kepentingan rakyat, namun mereka malah berbuat seamunya dan bertindak KKN, sehingga tidak cukup anggaran untuk mencerdaskan anak bangsa secara menyeluruh. 
  • Kriminalitas meningkat. Karena banyaknya pengangguran jadi mereka sudah putus asa dalam menjadi hidup, maka dari itu banyak penduduk yang terjerumus dalam lingkaran kriminalitas.


D.  Peran IPS dalam Mengatasi Kemiskinan
1.    Geografi
Disini para ahli dibidang geografi sangat bermanfaat untuk mengenalkan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk. Karena desa tertinggal umumnya terletak di daerah perairan/rawa-rawa, bantaran sungai, pantai, perbukitan, pegunungan, di perbatasan dan terisolir, yang sulit bagi masyarakat untuk berkembang. Pendekatan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan  pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan potensi kekayaan alam yang tersedia disekitar desa guna membangkitkan perekonomian, serta mengadopsi inovasi teknologi yang sesuai dengan keadaan alam di desa tersebut.  
2.    Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu dalam mengatasi kemiskinan dapat dipilah menjadi tiga kategori; pertama: bersifat praktis-konseptual, yaitu keterlibatannya dalam menyusun kebijaksanaan dan program pengentasan kemiskinan. Kedua: bersifat praktis ideal, artinya memperjuangkan nilai-nilai ideal bagi masyarakat miskin yang diakibatkan oleh jepitan struktur ekternal. Ketiga: bersifat praktis control, yaitu ikut melakukan kontrol terhadap kebijakan-kebijakan yang dampaknya memungkinkan terjadinya kemiskinan. Untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan diperlukan berbagai upaya nyata, dan agar upaya yang dilakukan tidak salah arah atau salah sasaran, perlu pengetahuan yang memadai mengenai masalah kemiskinan yang dihadapi. Kemiskinan akibat kegagalan panen, tidak sama dengan kemiskinan akibat bencana alam. Untuk menerapkan cara dan langkah yang tepat sesuai kenyataan yang ada, perlu penelitian sosiologis. Di sinilah bentuk nyata penerapan pengetahuan sosiologi dalam upaya mengatasi kemiskinan.
3.    Antropologi
Antropologi adalah apa saja yang secara umum ada pada semua manusia, apa saja perbedaan kelompok manusia satu dan lainnya dan mengapa sekelompok manusia memiliki pola perilaku atau menganut budaya tertentu. Ini memperlihatkan bahwa luasnya tinjauan antropologi terhadap manusia dan kemanusiaannya terkait pula dengan konteks ruang dan waktu yang luas. Disini ahli antropologi berguna  untuk menjelaskan budaya yang tepat, dalam hal ini adalah tentang etos kerja yang baik. Penelitian antropologi dapat membantu dalam hal memperbesar pengertian antara suku bangsa, dengan penelitian mengenai masyarakat dan kebudayaan  aneka warna suku bangsa. Semua ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang kebudayaan dan integrasi yang bisa dibangun melalui pemahaman tersebut. Meskipun tidak dapat menghilangkan kemiskinan, setidaknya pemahaman mengenai masyarakat dapat meminimalkan anggaran untuk dialokasikan pada program lain yang bermanfaat dan efektif bagi masyarakat.
4.    Ekonomi
Satu langkah yang penting dalam mengatasi kemiskinan adalah menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesempatan penghasilan bagi penduduk miskin. Seluruh ilmu ekonomi sebenarnya memiliki tujuan yang sama yaitu kesejahteraan, kemakmuran dan kejayaan. Tujuan itulah yang ingin dimiliki dan dicapai oleh semua pelaku ekonomi. Perekonomian masyarakat desa tertinggal umumnya masih sangat rendah, rendahnya pengetahuan dalam mengelola SDA, rendah dalam permodalan, rendah dalam penguasaan IPTEK, karena itu pendekatan yang dilakukan adalah dengan penentuan kebijakan ekonomi, pembinaan ekonomi yang berpihak kepada pemberdayaan masyarakat, pemanfaatan faktor-faktor SDA, serta meningkatkan kelancaran arus distribusi hasil produksi. Ada hal yang harus dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, yaitu sumber-sumber daya alam yang ada harus digunakan secara lebihj efisien dan ekonomis. Ini berarti tidak boleh ada sumber-sumber daya yang menggangur atau tidak terpakai.
Koperasi dapat dilihat sebagai salah satu perwujudan pengembangan perekonomian yang berazaskan kekeluargaan. Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat. Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan pencapaian sasaran di bidang pendidikan, kesehatan, dan indikator kesejahteraan masyarakat Indonesia lainnya. Karena dengan koperasi, usaha-usaha yang tidak layak secara secara ekonomis dan berstatus informal dapat menjadi ekonomis dan berstatus formal. Upaya ini akan menjadikan usaha kecil mempunyai daya saing yang lebih tinggi. Untuk itu, berkoperasi dalam menghadapi pasar bebas merupakan satu keharusan, bukan lagi sekedar satu alternatif.
5.    Politik dan Pemerintahan
Kemiskinan juga merupakan permasalahan yang seringkali dihadapi oleh negara ± negara berkembang pada umumnya, termasuk juga salah satu masalah yang dihadapi oleh negara Indonesia. Pengetahuan Masyarakat desa tertinggal akan kehidupan berpolitik umumnya masih terbatas, karena itu pendekatan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang tujuan berpolitik, dan menjamin hak-hak kehidupan politik setiap warga agar mendapat tempat yang semestinya. Karena peranan hukum untuk melindungi, mengatur dan merencanakan kehidupan ekonomi sehingga dinamika kegiatan ekonomi itu dapat diarahkan kepada kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat
Berbagaistrategi yang telah dilakukan pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan memang perlumendapat tanggapan serius memicu pertumbuhan ekonomi nasional, menyediakan fasilitaskredit bagi lapisan miskin, membangun infrastruktur pedesaan dalam hal ini pembangunan pertanian, pembangunan wilayah/kawasan.  
Salah satu upaya pemerintahan dalam rangka mengangkat golongan rakyat miskin tersebut, khususnya golongan masyarakat yang disebut fakir miskin adalah dengan memberikan jaminan hukum di bidang sosial (kesejahteraan  sosial) kepada fakir miskin, khususnya di bidang pemenuhan kebutuhan pokok hidup yang layak bagi kemanusiaan, yang meliputi : penghasilan (pendapatan), gizi, kesehatan, perumahan dan pendidikan. Dalam hal ini pemerintah telah.
Bantuan yang dicanangkan oleh pemerintah secara langsung pada masyarakat miskin yaitu dalam bentuk BLT ( Bantuan Langsung Tunai). BLT sebagai program kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, sambungnya, terbukti mampu mengurangi beban persoalan rakyat kecil.



BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Memiliki banyak polemik dalam menuntaskan kemiskinan membuat Indonesia harus sesegera mungkin berbenah diri. Kemiskinan memang tidak mungkin dihilangkan, namun bukan tidak mungkin untuk mengurangi persentase kemiskinan. Pengentasan kemiskinan bukan sematamata masalah permodalan dan keterampilan teknis, melainkan masalah bagaimana membangkitkan perasaan mampu mengatasi hidup di kalangan orang miskin dengan cara yang bermartabat dan menjaga harga diri.
B.  Saran
Upaya penanganan kemiskinan harus menjadi prioritas dalam pemerintah. Selain itu pemerintah harus berusaha meningkatkan kemampuan dan pendidikan penduduk miskin agar keluar dari garis kemiskinan.
Kita sebagai orang yang peduli akan orang miskin kita harus berupaya membantu semampunya, bisa dalam bentuk fisik maupun non fisik. Kemudian bagi para orang-orang yang berkecukupan, janganlah kita bersenang-senang diatas penderitaan orang lain. Masih banyak di luar sana yang sangat membutuhkan uluran tangan kita.



Daftar Pustaka
Aziz Wahab, Abdul, dkk. (2009). Konsep Dasar IPS. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
http://www.scribd.com/doc/30565394/Faktor-Penyebab-Kemiskinan
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan

Rabu, 07 November 2012

Karangan Pengembangan Pembelajaran IT di Sekolah Dasar



Kerangka Karangan
Pengembangan Pembelajaran IT di Sekolah Dasar

1.    Pengertian
1.1  Pengertian Pembelajaran
1.2  Pengertian IT

2.    Latar Belakang
2.1  Faktor pendorong mengapa perlu mengembangkan pembelajaran berbasis IT

3.    Pengaruh yang di Timbulkan oleh IT
3.1  Pengaruh Positif
3.2  Pengaruh Negatif

4.    Cara Pencegahan

5.    Penutup
5.1  Kesimpulan



Pengembangan Pembelajaran IT di Sekolah Dasar

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Menurut Wikipedia, pengertian pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik
Sedangkan definisi pengertian IT menurut Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik IT adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, mengumumkan, menganalisis dan atau menyebarkan informasi.
Faktor pendorong mengapa perlu mengembangkan pembelajaran berbasis IT adalah, dunia komputer yang terus berkembang menuntut setiap orang harus menyesuaikan jika tidak mau ketinggalan jaman. Informasi berkembang begitu cepat dan tersedia dengan mudah dan murah. Internet merupakan salah satu perkembangan teknologi komunikasi modern yang mau tidak mau harus diikuti karena melalui internet diperoleh informasi yang begitu banyak, lengkap, cepat, dan murah. Internet menjadi kebutuhan baru baik bagi individu yang mengikuti perkembangan teknologi maupun bagi instansi.
Pembelajaran komputer di sekolah dasar merupakan hal baru yang belum semua sekolah melaksanakan terkait dengan ketiadaan sarana dan prasarana. Selain itu pengetahuan tentang komputer merupakan hal yang relatif baru. Namun karena pendidikan harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka pembelajaran komputer secara perlahan tapi pasti akan menjadi suatu kebutuhan sekolah.
Pada jaman sekarang penggunaan teknologi informasi khususnya komputer kini sudah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah, mulai sekolah dasar. Dimana dengan bantuan komputer yang dihubungkan dengan multimedia projector seorang guru tidak perlu menekan tombol keyboard atau papan ketik melainkan cukup menekan remote control yang dipegangnya. Dengan teknologi ini seorang guru dalam menyampaikan materinya tidak hanya dalam bentuk tatap muka saja melainkan sudah menggunakan berbagai media komunikasi yang dipadukan dengan teknologi networking, misalnya Intranet dan Internet. Dengan teknologi ini para guru dimudahkan dalam proses pembelajaran dan siswa dapat lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Tetapi disamping kemudahan yang diberikan mempelajari IT mempunyai dampak positif dan negatifnya. Berikut ini dampak positif yang terjadi karena memperlajari IT :
1.    Menumbuhkan daya kreativitas anak
2.    Menambah kosa kata bahasa Inggris, karena dalam komputer yang lebih praktis adalah bahasa inggris dibanding dengan bahasa luar yang lain.
3.    Melatih siswa belajar mandiri dalam menyelesaikan tugas
4.    Anak menjadi lebih senang belajar karena adanya perangkat lunak pendidikan yang diprogram sedemikian menariknya
5.    Anak dapat mengoperasikan berbagai program olah kata dan angka.
Setelah mengetahui manfaatnya, tentu penting juga bagi kita untuk melihat dampak negatif apa saja yang dapat timbul dari penggunaan komputer. Tujuannya tentu saja bukan untuk melarang anak memakai komputer, melainkan sebagai acuan bagi para pendidik untuk lebih terlibat dalam membimbing dan mengawasi anak menggunakan komputer :
1.    Menimbulkan rasa kecanduan
2.    Anak menjadi malas membaca atau belajar pada modul
3.    Kemungkinan besar anak mengonsumsi permainan elektronik yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan.
4.    Anak-anak dapat kehilangan waktu untuk bermain dengan teman-temannya dan kehidupan sosialnya menjadi kurang seimbang.
5.    Akses negatif juga bisa didapatkan melalui internet. Mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi buruk yang terdapat di internet. Karena melalui internet berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain ditampilkan secara terbuka dan tanpa penghalang.
Mengingat penggunaan komputer adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari pada saat ini dan masa yang akan datang, anak tetap harus dikenalkan dengan komputer walaupun ada pengaruh yang tidak baik yang dapat ditimbulkan. Yang terpenting adalah bagaimana para pendidik dan orang tua dapat menjadikan komputer aman dan bermanfaat bagi anak. Berikut ini adalah cara pencegahan atau meminimalisir dampak negative dari penggunaan IT :
1.    Kenalkan komputer pada anak sesuai dengan usia mereka. Pengenalan bagi anak balita dapat dimulai dengan membimbingnya menyentuh komputer, memegang mouse, mengetik huruf-huruf di keyboard. Anak-anak di atas usia balita dapat mulai diperkenalkan pada berbagai program komputer yang menarik bagi mereka, khususnya program yang bersifat edukatif. Pilihkan program aplikasi yang tepat bagi mereka.
2.    Temani anak saat mereka menggunakan komputer. Arahkan dan bimbing mereka dalam komunikasi yang hangat. Ada baiknya menggunakan kata kunci (password) agar anak tidak menggunakan komputer tanpa pengawasan orang dewasa.
3.    Jangan perlihatkan semua program komputer yang akan Anda berikan kepada anak. Berikan satu per satu, tahap demi tahap. Dengan begitu, Anda dapat lebih selektif memilih program komputer yang tepat, aman, dan memenuhi kebutuhan anak.
4.    Pendidik dan orang tua hendaknya terus mengembangkan pula kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan komputer. Terkadang yang terjadi malah sebaliknya, anak sudah menjadi lebih “canggih” dari pendidik dan orang tua mereka. Hal tersebut dapat mengakibatkan pengawasan dan bimbingan menjadi terbatas pada kemampuan pendidik atau orang tua saja. Ikuti terus perkembangan di dunia komputer, bahkan sebelum anak tahu dari sumber-sumber lain, jadilah sumber pertama bagi mereka mengenai perkembangan-perkembangan tersebut.
5.    Buatlah kesepakatan bersama anak mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya dengan komputer. Jangan membuat peraturan Anda sendiri. Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik baginya. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh pendidik, setidaknya sampai anak berusia dua belas tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
6.    Sebaiknya, komputer tidak diletakkan di kamar pribadi anak. Tempat yang baik adalah di ruang keluarga. Pengawasan akan sulit dilakukan jika komputer berada di area privasi anak.
7.     Komputer juga memunyai efek-efek tertentu bagi fisik seseorang. Perhatikan masalah tata ruang, cahaya, bahaya listrik, posisi duduk, tinggi meja dan kursi, dll. agar anak berada dalam keadaan yang betul-betul nyaman, aman, dan sehat saat menggunakan komputer.
Dari penjelasan di atas dapat simpulkan bahwa teknologi khususnya komputer berpengaruh terhadap perkembangan perilaku anak. Sebagaimana yang telah di jelaskan peran orang tua dan guru adalah sosok pedamping yang sangat penting dalam perkembangan anak. Maka mereka perlu memberikan arahan dalam penggunaan komputer bagi anak yang kebanyakan memiliki rasa ingin tahu yang besar.

Template by:

Free Blog Templates