Rabu, 24 Oktober 2012

Peran IPS dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan kenikmatan pada kita sehingga saya dapat menyelesaikan tugas maka kuliah Peran IPS dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia tanpa ada aral apapun.
Penulisan makalash ini disusun guna melengkapi tugas Jurusan S1 PGSD Universitas Terbuka. Teriring ucapan teimakasih dan penghargaan yang setingginya-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.
Selanjutnya, Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena kekurangan dan keterbatasan pengetahuan Penulis. Untuk itu ktirik, saran dan masukan dari berbagai pihak sangat bermanfaat bagi siapa saja yang berkenaan membacanya.






Rembang,    Oktober 2012


Penulis



BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Mengapa IPS penting diajarkan dipersekolahan ? Pertanyaan muncul terkait beberapa alasan. Kita dapat mengidentifikasi 7 hal penting, yaitu Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Politik dan Pemerintahan, serta Psikologi Sosial. Usaha perbaikan taraf  hidup masyarakat terus dilakukan sejak zaman kemerdekaan Indonesia. Perbaikan melalui pendidikan salah satunya. Walau usaha perbaikan keadaan sekarang terus dilakukan, image masyarakat terhadap pendidikan di Indonesia menganggap bahwa pendidikan masih belum bisa menjawab tantangan zaman.
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.
B.       Rumusan Masalah
Penguasaan materi pembelajaraan tentang Peran IPS dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia dalam makalah ini akan disajikan rumusan masalah seperti berikut :
1.    Ruang Lingkup dan Cakupan IPS dalam Masayarakat Indonesia
2.    Karakteristik Cakupan IPS
3.    Pengembangan IPS dalam kehidupan bermasyarakat
C.       Tujuan
Bahan makalah ini, diharapkan memiliki kompetensi sebagai berikut :
1.    Menjelaskan Ruang Lingkup dan Cakupan IPS dalam Masyarakat
2.    Menjelaskan peran IPS Sejarah untuk masyarakat Indonesia
3.    Menjelaskan peran IPS Geografi untuk masyarakat Indonesia
4.    Menjelaskan peran IPS Ekonomi untuk masyarakat Indonesia
5.    Menjelaskan peran IPS Sosiologi untuk masyarakat Indonesia
6.    Menjelaskan peran IPS Antropologi untuk masyarakat Indonesia
7.    Menjelaskan peran IPS Politik dan Pemerintahan untuk masyarakat Indonesia
8.    Menjelaskan peran IPS Psikologi untuk masyarakat Indonesia



BAB II
PEMBAHASAN
A.  Hakikat Pembelajaran IPS
Ilmu Pengetahan Sosial bertujuan mendorong peserta didik untuk menghargai lingkungan di sekitar mereka serta mengetahui dan memahami  dasar keterampilan untuk pembelajaran ketingkat selanjutnya.
Satu misi pendidikan IPS adalah mendidikkan nilai kepada peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Nilai yang dididikkan bukan sebatas pada introduction and comprehension semata-mata, namun bagaimana pembelajaran IPS yang dilakukan oleh guru mampu memfasilitasi peserta didik untuk memahami, menganalisis, dan meginternalisasikan nilai, sehingga alkhirnya menjadi kepercayaan dalam kehidupannya
Mencakup : sistem sosial (Sosiologi); gejala alam dan kehidupan (Geografi);  sumber daya dan kesejahteraan (Ekonomi); kebudayaan (Antropologi); waktu, kesinambungan, dan perubahan (Sejarah); serta perubahan masyarakat (Sosiologi dan Antropologi)
Sehingga dari pembelajaran IPS ini, para peserta didik diharapkan mampu mengembangkan keterampilan dalam meneliti/penelitian, menganalisa, menginterpretasi dan mengkomunikasikan pengetahuan dan pemahaman konseptualnya.
·      Aspek dalam IPS
1.    Pengetahuan
a)    Memahami sejarah kebudayaan bangsa Indonesia dan bangsa lain
b)   Memahami lingkungan geografis serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya
c)    Memahami cara manusia memerintah negaranya
d)   Menganalisis struktur kebudayaan dan cara hidup manusia di negara sendiri dan negara tetangga
e)    Mampu memberdayakan lingkungan untuk kesejahteraan
f)    Memahami IPTEK untuk kemudahan dan kesejahteran hidup
g)   Memahami pengaruh pertambahan penduduk terhadap lingkungan fisik dan  sumber alam
h)   Memahami masalah-masalah sosial di lingkungannya
2.    Pembentukan Nilai dan Sikap
a)    Menghayati dan mengakui nilai-nilai Pancasila
b)   Mengakui dan menghormati harkat manusia
c)    Menghayati dan mengakui nilai/ajaran agamanya
d)   Memupuk sikap toleran
e)    Menghormati perbedaan dan mengembangkan kebersamaan
f)    Bersikap positif kepada bangsa dan negara serta kemauan untuk membelanya
g)   Menghormati milik orang lain dan milik negara
h)   Terbuka terhadap perubahan atas dasar nilai dan norma yang dimilikinya
i)     Menghayati dan mematuhi norma-norma dlm. Masy.
j)     Menyadari sebagai makhluk sosial ciptaan Allah
3.    Melatih Keterampilan
a)    Keterampilan untuk memperoleh informasi
b)   Keterampilan mengorganisasi informasi
c)    Keterampilan memecahkan masalah dan mengambil keputusan
d)   Keterampilan menggunakan alat seperti globe, peta, tabel, model, dan lingkungan sekitar sebagai media maupun sumber belajar.
e)    Keterampilan melakukan penelitian dan menulis laporan
f)    Keterampilan menelaah dan ikut mengatasi masalah - masalah sosial kebangsaan
Sebagai pendidikan kewarganegaraan, IPS haruslah mampu mengembangkan kompetensi warga negara menjadi warga negara yang baik dalam kehidupan masyarakat yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang dicirikan oleh kemampuan membuat keputusan secara cerdas dan bernalar dan berpartisipasi dalam pengambilan dan pelaksanaan kebijakan publik baik di tingkat lokal, daerah, nasional, maupun global.
·      Sifat dan Hakikat IPS
Sebagai ilmu pengetahuan, IPS mempunyai sifat dan hakikat, antara lain :
1.    IPS bersifat erapiris
Karena didasarkan pada pengamatan (obserfasi) terhadap kenyataan-kenyatan sosial dan hasilnya tidak bersifat spekulatif.
2.    IPS bersifat teoritis
Karena selalu berusaha untuk menyusun kesimpulan dan hasil-hasil observasi untuk menghasilkan teori keitauan.
3.    IPS bersifat kumulatif
Karena IPS tidak mempersoalkan baik buraknya fakta, tetapi yang lebih penting adalah menjelaskan fakta tersebut secara analitis dan apa adanya.
B.  PERAN IPS
Peran IPS diantaranya adalah untuk perencanaan social. Perencanaan social adalah kegiatan untuk mempenapkan masa depan kehidupan masyarakat secara ilmiah dan bertujuan untuk mengatasi berbagai hambatan Perencanaan. sosial lebih bersifat preventif, oleh karena itu, kegiatannya berupa pengarahan pengarahan dan bimbingan sosial mengenai cara-cara hidup masyarakat yang lebih baik.
Beberapa kegunaan sosial dalam perencanaan sosial adalah :
1.    IPS memahami perkembangan kebudayaan masyarakat.
2.    IPS memahami hubungan manusia dengan Lingkungan Alam.
3.    Memiliki disiplin ilmiah yang di dasarkan atas objektivitas.
4.    Suatu perencanaan IPS dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan dan tingkat kemajuan seperti perkembangan IPTEK.
5.    Perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perkembang, masyarakat yang fungsinya untuk menghimpun kesatuan nasional.
Selain itu, IPS juga mempunyai beberapa peranan yang lain yaitu :
1.    Perencanaan Sosial
Perencanaan sosial adalah suatu kegiatan yang digunakan untuk mempersiapkan masa depan kehidupan masyarakat secara ilmiah dan memiliki tujuan untuk mengatasi berbagai masalah sosial. Kegiatan ini biasanya berupa pengarahan-pengarahan bimbingan sosial mengenai cara hidup masyarakat yang baik.
2.    Penelitian
Dalam bidang penelitian masyarakat, IPS memiliki kelebihan dibandingkan ilmu-ilmu yang lain karena :
a)    Memahami simbol kata-kata, kode, serta, berbagai istilah yang
digunakan oleh masyarakat sebagai objek penelitian empiris. Maksudnya, IPS mengetahui dan memahami suatu bahasa di Indonesia yang berbeda di setiap daerah.
b)   Pemahaman   terhadap   pola-pola   tingkah   laku   manusia   dalam
masyarakat. Maksudnya, dengan IPS kita  dapat mengetahui segala maksud  dan tingkah laku yang di lakukan oleh suatu masyarakat.
c)    Kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena sosial
yang timbul dalam kehidupan masyarakat terlepas dari prasangka-
prasangka subjektif.
d)   Kemampuan melihat kecenderangan-kecenderungan arah perubahan
pola tingkah laku anggota masyarakat atas sebab-sebab tertentu.
e)    Kehati-hatian dalam menjaga pemikiran yang rasional sehingga tidak terjebak dalam pola pikir yang tidak jelas.
·      Menumbuhkan Kepekaan Sosial Melalui Belajar IPS
Dimasa ini kepedulian sosial warga masyarakat terasa sudah mulai sangat menurun. Antara anggota masyarakat satu dengan anggota masyarakat yang lain rasa kerjasama atau gotong royong yang pernah dilaksanakan oleh generasai kita dahulu sudah mulai luntur.
Sebagai contoh,saat ada acara resepsi pernikahan, sunatan, membangun rumah, membajak dan membersihkan rumput disawah sampai memanen padi, dan bila ada anggota keluarga yang meninggal dunia. Semua dikerjakan oleh anggota masyarakat secara bergotong royong tanpa mengharapkan imbalan atau diberi upah. Biasanya yang mempunyai hajat atau yang mempunyai kerja hanya menyediakan sekadar minuman dan makanan untuk mereka yang membantu. Hampir seluruh warga masyarakat akan hadir untuk ikut partisipasi membantu tetangga yang sedang punya hajat tersebut.
Situasi kebersamaan dalam hidup bergotong-royong seperti yang diceritakan di atas tersebut kini sangat sulit ditemukan. Fenomena yang sedang terjadi di banyak daerah ternyata juga tidak jauh berbeda. Kehidupan sosial masyarakat dewasa ini cenderung sudah mulai meninggalkan norma-norma sosial yang pernah hidup dan berkembang pada masa generasi tua waktu itu. Nilai-nilai hidup yang penuh rasa kebersamaan, rasa simpati dan empati pada orang lain, rasa saling menghormati dan rasa toleransi sekarang ini sudah mulai memudar. Pergaulan di masyarakat antara yang muda dengan yang lebih tua juga sudah mulai meninggalkan etika pergaulan yang dalam bahasa jawa disebut unggah-ungguh. Perilaku hidup yang menonjolkan sikap individual dan kompetitif lebih banyak ditampilkan dari pada berperilaku dengan penuh kebersamaan dan toleransi. Apabila ada pekerjaan yang membutuhkan kerjasama dengan orang lain biasanya tidak lepas dari unsur balas jasa yang berupa sejumlah uang untuk menghargai pekerjaan secara profesional.
Pada anak-anak usia sekolah dasar akan sangat baik untuk dibiasakan hidup gotong royong dan bekerjasama melalui bimbingan dan tugas dari guru. Melalui konsep-konsep ilmu sosial sebagai dasar pengajaran IPS siswa diberi pengetahuan dan keterampilan untuk dapat bersikap dan menjawab tantangan serta problematika sosial yang ada di lingkungan siswa. Guru IPS harus dapat melihat isu-isu dan permasalahan sosial yang sedang berkembang, khususnya di lingkungan siswa guna dijadikan bahan mengajar di kelas. Tentu saja bahan pengajaran yang diambil dari permasalahan yang terjadi di masyarakat (lingkungan sekitar siswa) tersebut ada korelasinya dengan materi bahasan yangada pada kurikulum



C.  Karakteristik Cakupan Konsep Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Politik dan Pemerintahan, serta Psikologi
1.    SEJARAH
Sejarah sesungguhnya melekat pada tiap benda, tiap diri mkhluk, baik yang hidup dan tidak hidup, tiap fenomena di alam raya ini. Setiap benda, setiap diri dan setiap fenomena tersebut memiliki riwayat, asal-usul yang menyangkut proses, peristiwa, dan waktu. Dengan perkataan lain, setiap apa yang ada di alam raya ini memiliki sejarah masing-masing atau paling tidak ada riwayat asal-usulnya.
Dimensi kesejarahan menuntut manusia untuk selalu melakukan pembaharuan dan berupaya mencapai kemajuan. Menurut Robert Jones Shafer (1974)  peran sejarah adalah sebagai berikut:
a)   Memperluas pengalaman-pengalaman manusiawi.
Belajar sejarah sama artinya berdialog dengan masyarakat dan bangsa manapun dan di saat kapan pun. Dari pengalaman sejarah itu orang dapat menimba pengalaman- pengalaman dalam menghadapi dan memecahkan problem-problem kehidupan dalam segala aspeknya seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya. Pada dasarnya problem- problem kehidupan manusia hampir sama, yang berbeda adalah detail dan intensitasnya. Cara mengatasi dan memberikan tanggapan terhadap masalah, baik secara intelektual maupun secara emosional, juga tidak terlalu berbeda. Dengan belajar sejarah, karenanya, sikap dan kepribadian seseorang akan menjadi lebih matang.
b)   Dengan belajar sejarah akan memungkinkan seseorang untuk dapat memandang sesuatu secara keseluruhan (to see things whole).
Sejarah menawarkan begitu banyak dan bervariasi (the multiplicity or variety) kondisi dan pengalaman manusia. Tidak ada disiplin ilmu yang mampu menyajikan rekaman pengalaman manusia yang begitu menyeluruh, selain sejarah. Agama, filsafat, dan ilmu- ilmu sosial lainnya memberikan sumbangan yang sama, namun hanya sebatas dan menurut cara ilmu itu sendiri. Dimensi keseluruhan dalam sejarah diharapkan akan mampu membangun keutuhan kepribadian manusia.
c)    Sejarah memiliki peranan penting dalam pembentukan identitas dan kepribadian bangsa.
Suatu masyarakat atau bangsa tak mungkin akan mengenal siapa diri mereka dan bagaimana mereka menjadi seperti sekarang ini tanpa mengenal sejarah. Sejarah dengan identitas bangsa memiliki hubungan timbal-balik. Akar sejarah yang dalam dan panjang akan memperkokoh eksistensi dan identitas serta kepribadi suatu bangsa. Bangsa itu, karenanya, akan bangga dan mencintai sejarah dan kebudayaannya.
Setiap orang adalah produk masyarakat dan masyarakat adalah produk masa lampau, ialah produk sejarah. Dengan mempelajari sejarah kita akan mampu menghindari berbagai kesalahan dan kekurangan masyarakat masa lampau untuk kemudian memperbaiki masa depan.
2.    GEOGRAFI
Berasal dari kata Geo  berate bumi, dan graphein berate tulisan atau lukisan. Jadi Geografi itu berarti lukisan tentang bumi. Geografi tidak hanya terbatas pada apa yang terlihat di luar melainkan meliputi sebab akibat. Tetapi geografi menurut rumusan geografian Indonesia pada seminar dan lokakarya Nasional Penigkatan Kualitas pengajaran Geografi di Semarang 1988 sebagia berikut : “Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang lingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan”
Ruang lingkup bahasan geografi terdiri dari 3 bagian, yaitu sebagai berikut.
Geografi Fisik: Geografi fisik mempelajari gejala-gejala alam di permukaan bumi yang meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Gejala-gejala alam tersebut berkaitan dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi, serta tentang proses-proses fisik yang terjadi di darat, laut, dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia.
Geografi Sosial: Geografi sosial mempelajari segala aktivitas kehidupan manusia di bumi dan interaksinya dengan lingkungan, baik dalam lingkungan sosial, ekonomi, maupun budaya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa geografi sosial (geografi manusia) mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan dampak lingkungan terhadap manusia.
Geografi Regional: Geografi regional mempelajari topik atau bahasan khususnya yang mencakup suatu daerah atau wilayah tertentu. Geografi regional merupakan bahasan yang menyeluruh, baik dari aspek fisik ataupun sosial sehingga dianggap sebagaio bentuk tertinggi dalam geografi.
·      PERAN GEOGRAFI
a)   Wawasan dalam Ruang
Geografi melatih manusia untuk melakukan orientasi di bumi sebagai tempat tinggalnya dan memproyeksikan dirinya dalam ruang. Orientasi dan proyeksi tersebut meliputi semua unsur ruang, yaitu arah, jarak, luas, dan bentuk.
b)   Persepsi Relasi Antargejala
Geografi dapat melatih kegiatan pengamatan dan pemahaman hubungan antargejala yang terdapat dalam suatu bentang alam. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan yang bersifat pengamatan lapangan atau kegiatan luar ruang (outdoor). Melalui kegiatan luar ruang tersebut kita dapat mengetahui setiap proses dan pola dari fenomena geosfer.
c)    Pendidikan Keindahan
Buku-buku geografi yang dilengkapi dengan gambar-gambar tentang fenomena geosfer dapat menumbuhkan rasa kecintaan terhadap keindahan alam. Namun, pengamatan langsung terhadap fenomena alam yang umum terdapat di lingkungan sekitar dapat lebih meningkatkan kecintaan tersebut.
d)   Kecintaan Terhadap Tanah Air
Geografi mengajak kita untuk menyadari tentang kekayaan dan kemiskinan sumber daya di tempat tinggal kita. Geografi berusaha menjelaskan potensi sumber daya yang ada di setiap wilayah sehingga dapat dimanfaatkan secara bijaksana. Potensi sumber daya tersebut tentu saja diupayakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik masa sekarang ataupun masa yang akan datang.
e)    Pemahaman Global
Geografi memberikan wawasan tentang wilayah-wilayah yang lebih luas selain wilayah tempat tinggal kita. Kita dikenalkan pada sifat dan karakter tempat lain sehingga kita dapat menilainya sesuai dengan sifat dan karakternya. Pemahaman terhadap wilayah global ini dapat memupuk sifat salingmenghargai dan menghormati antarbangsa.
3.    EKONOMI
Ilmu ekonomi sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kita tidak akan lepas dari kegiatan ekonomi, Karena kita akan hidup dan mencari nafkah.
Ada beberapa peran dari ilmu ekonomi dalam kehidupan masyarakat yaitu :
1.    Membantu meramalkan, menggambarkan berbagai permasalahan ekonomi baik yang menyangkut pribadi ataupun masalah ekonomi nasional
2.    Melalui ilmu ekonomi kita dapat mencari pemecahan serta solusi tentang masalah ekonomi tersebut
3.    Melalui ilmu ekonomi dapat menjadi cara bagi pemerintah untuk menyelesaikan masalah ekonomi di suatu negara dan dapat menjadi cara untuk mensejahterakan masyarakat.
4.    Ilmu Ekonomi dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk belajar menjadi wirausahawan
5.    Ilmu ekonomi dapat membentuk siswa unbtuk menjadi wirausahawan yang baik.
Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
1.  Fungsi dan Peran Koperasi
a)    Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. Dengan demikian koperasi akan memiliki peluang yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat pada umumnya dan anggota koperasi pada khususnya.
b)   Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya.
c)    Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yang dikelola secara demokratis. Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat memainkan peranannya dalam menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat
d)   Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Koperasi mempunyai sifat-sifat khusus yang berbeda dari sifat bentuk perusahaan lainnya, maka koperasi menempati kedudukan yang sangat penting dalam sistem perekonomian Indonesia.
2.    Manfaat Koperasi
1.    Bidang Ekonomi
a)    Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai dengan jasa dan aktivitasnya.
b)   Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah. Barang dan jasa yang ditawarkan oleh koperasi lebih murah dari yang ditawarkan di toko-toko. Hal ini bertujuan agar barang dan jasa mampu dibeli para anggota koperasi yang kurang mampu.
c)    Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan. Kegiatan koperasi tidak semata-mata mencari keuntungan tetapi melayani dengan baik keperluan anggotanya.
d)   Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi. Setiap anggota berhak menjadi pengurus koperasi dan berhak mengetahui laporan keuangan koperasi.
e)    Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara lebih efektif dan membiasakan untuk hidup hemat
2.    Bidang Sosial
a)    Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat damai dan tenteram.
b)   Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawi yang dibangun tidak di atas hubungan-hubungan kebendaan tetapi di atas rasa kekeluargaan.
c)    Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dan semangat kekeluargaan
Dengan adanya koperasi, terutama bagi rakyat-rakyat kecil sangatlah penting, karena, mulai dari petani yang memerlukan pupuk dan alat pertanian  , nelayan yang memerlukan alat – alat pelayaran  , serta para pengusaha kecil yang mempunyai modal sedikit bisa meminjamkan modal kepada koperasi. Jadi koperasi di sana sangat lah menolong masyarakat, karena pelayanan yang diberikan  koperasi sangatlah banyak dan ikut membantu mensejahterakan masyarakat serta para anggotanya. Serta berperan besar untuk perubahan ekonomi pada masyarakat.
4.    SOSIOLOGI
Manusia dan masyarakat yang dinamis, tidak selalu ada dalam keseimbangan dan keserasian. Kondisi atau lebih tegas lagi, masalah yang demikian itu, merupakan salah satu konsep dasar sosiologi.
Berikut ini beberapa peran sosiologi dalam masyarakat :
1.    Dapat melihat dengan lebih jelas siapa diri kita, baik sebagai pribadi maupun (dan terutama) sebagai anggota kelompok atau masyarakat.
2.    Membantu untuk mampu mengkaji tempat kita dalam masyarakat serta dapat melihat “dunia” atau budaya lain yang belum kita tahu sebelumnya.
3.    Dengan bantuan sosiologi, semakin memahami pula norma, tradisi, keyakinan dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lain dan memahami perbedaan-perbedaan yang ada tanpa hal itu menjadi alas an untuk timbulnya konflik diantara anggota masyarakat yang berbeda.
4.    Akhirnya bagi kita sebagai generasi penerus mempelajari sosiologi membuat kita lebih tanggap, kritis dan rasional menghadapi gejala-gejala social masyarakat yang makin kompleks dewasa ini serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap situasi social yang kita hadapi sehari-hari
5.    ANTROPOLOGI
Antropologi memang merupakan studi tentang manusia. Ia tidak hanyasebagai suatu disiplin ilmu yang bersifat akademis tetapi juga merupakan suatucara hidup yang berusaha menyampaikan kepada para mahasiswa apa yang telah diketahui orang. Selain itu, antropologi bermaksud mempelajari umat manusia secara objektif, paling tidak mendekati objektif dan sistematis. Sedangkan data yang digunakan ahli antropologi dapat berupa data dari suatu masyarakat atau studi komparatif diantara sejumlah besar masyarakat.
Peran Antropologi dalam membangun masyarakat :
1.    Membantu merumuskan penjelasan-penjelasan tentang perilaku manusia yang didasarkan pada studi atas semua aspek biologis manusia dan perilakunya di semua masyarakat
2.    Dapat mengetahui pola prilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat secara Universal maupun pola prilaku manusia pada tiap-tiap masyarakat (suku bangsa).
3.    Dapat mengetahui kedudukan serta peran yang harus kita lakukan sesuai dengan harapan warga masyarakat dari kedudukan yang kita sandang.
4.    Dengan mempelajari Antropologi akan memperluas wawasan kita terhadap tata pergaulan umat manusia diseluruh dunia yang mempunyai kekhususan-kekhususan ayng sesuai dengan karakteristik daerahnya sehingga menimbulkan toleransi yang tinggi.
5.    Dapat mengetahui berbagai macam problema dalam masyarakat serta memiliki kepekaan terhadap kondisi-kondisi dalam masyarakat baik yang menyenangkan serta mampu mengambil inisiatif terhadap pemecahan permasalahan yang muncul dalam lingkungan masyarakatnya.
6.    POLITIK dan PEMERINTAHAN
A.  Ilmu Politik
Peran yang membangun masyarakat :
1.    Masyarakat dapat menelaah kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh para penguasa dan berusaha untuk mengurangi ketidaktahuan dari mereka yang dikuasai (bersifat kritis).
2.    Bersikap optimis yang senantiasa tergugah oleh kemungkinan-kemungkinan yang dapat diperoleh dari kekuasaan
B.  Ilmu Pemerintahan
Peran yang dapat membangun masyarakat :
1.    Masyarakat mampu dan mengerti untuk menempatkan dirinya dan ikut serta dalam penyelenggaraan pemerintahan.
2.    Mengerti tentang Perundang-Undangan dan Sistem Pemerintahan yang ada di Indonesia.
3.    Masyarakat dapat mempraktekan demokrasi dalam kehidupan sosial mereka.
7.    PSIKOLOGI SOSIAL
Psikologi sosial merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dalam kehidupan sosial. Dalam kaitannya, psikologi sosial membantu masyarakat dalam mengatasi fenomena yang terjadi dalam kehidupan sosial. Salah satu fenomena tersebut adalah prasangka sosial. Prasangka yang terdiri dari jarak sosial dan diskriminasi erat kaitannya dengan efektivitas dalam berkomunikasi.
Psikologi Sosial dalam pembangunan masyarakat, antara lain :
1.    Masyarakat dapat mengatur tingkah laku yang sesuai dengan nilai dan norma dalam kehidupan sosial.
2.    Masyarakat dapat memprediksi apa, bagaimana dan mengapa tingkah laku yang terjadi dalam kehidupan sosial.
3.    Masyarakat dapat menilai tingkah laku yang terjadi dalam kehidupan sosial.
D.  Pembentukan Kepribadian
a)    Kita dapat mengerti permasalahan sosial yang sangat kompleks sebagai akibat adanya perbedaan dalam lingkungan.
b)   Kita dapat menghargai adanya fakta gejala geografi sehingga akan lebih memperhatikan berbagai masalah, baik lokal ataupun global.
Kita dapat mengetahui ketersediaan sumber daya alam yang perlu dimanfaatkan.
c)    Kita dapat menghargai kondisi perekonomian dan kultural yang saling bergantung antardaerah.
d)   Kita dapat membentuk pribadi melalui refleksi atas lingkungannya dengan lingkungan orang lain.
e)    Di dalam kehidupan sehari-hari geografi memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia, meskipun manfaat tersebut tidak secara langsung dirasakan manusia




BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
Kedudukan pengajaran IPS begitu unik karena harus mempersiapkan dan mendidik anak didik untuk hidup dan memahami dunianya, dimana kualitas personal dan kualitas sosial menjadi sangat penting. IPS memerankan peranan yang signifikan dalam mengarahkan dan membimbing anak didik pada nilai-nilai dan perilaku demokratis, memahami dirinya dalam konteks kehidupan masa kini, memahami tanggung jawabnya sebagai bagian dari masyarakat global yang interdependen.
Dengan mengembangkan aspek-aspek keterampilan sosial melalui IPS secara benar, kita dapat berharap bahwa para siswa dapat menjadi warga masyarakat yang mampu berinteraksi sosial dan berkomunikasi sosial dengan baik, bekerja sama dan membangun jejaring sosial , memiliki kesadaran sosial, rasa empati dan kepedulian pada orang yang mebutuhkan, serta dapat menyelesaikan konflik sosial secara benar dan demokrasi.
B.  SARAN
Keterampilan sosial dalam pendidikan IPS di sekolah harus lebih diperhatikan lagi, karena kemampuan ini menjadi bekal dalam melakukan interkasi sosial dan menciptakan hubungan sosial yang baik dan benar.



DAFTAR PUSTAKA
Aziz Wahab, Abdul, dkk. (2009). Konsep Dasar IPS. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
http://wwwwaspodotsblogspotcom.blogspot.com/2010/07/peran-pendidikan-ips-dalam-membimbing.html
http://file.upi.edu/Direktori/PIDATO/3._PIDATO_PENGUKUHAN_BUNYAMIN.pdf
http://episentrum.com/search/makalah-peran-pendidikan-ips-di-indonesia-html-html-html.html
http://www.slideshare.net/guruonline/peran-pendidikan-ilmu-pengetahuan-sosial-dalam-membangun-budaya-dan-karakter-bangsa-di-tengah-arus-globalisasi
elearning.unesa.ac.id/pdf.../peran-pendidikan-ips-di-indonesia.pdf

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates