KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan
kenikmatan pada kita sehingga saya dapat menyelesaikan tugas maka kuliah Peran
IPS dalam Mengurangi Kemiskinan tanpa ada aral apapun.
Penulisan makalah ini disusun guna melengkapi tugas Jurusan
S1 PGSD Universitas Terbuka. Teriring ucapan teimakasih dan penghargaan yang
setingginya-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyelesaian makalah ini.
Selanjutnya, Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan karena kekurangan dan keterbatasan pengetahuan Penulis. Untuk
itu ktirik, saran dan masukan dari berbagai pihak sangat bermanfaat bagi siapa
saja yang berkenaan membacanya.
Rembang, November 2012
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu masalah yang dihadapi Indonesia adalah
“Kemiskinan”. Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain: tingkat pendapatan,
kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, geografis,
gender, dan kondisi lingkungan. Meski
kegiatan pembangunan dilaksanakan
melalui berbagai penyempurnaan, namun masih banyak terjadi
kekurangan-kekurangan secara sosial ekonomi. Jumlah kelompok masyarakat miskin
ini semakin banyak dengan semakin besarnya krisis ekonomi.
Penanggulangan
kemiskinan merupakan bagian agenda pembangunan nasional yang diamanahkan oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR-RI) sebagaimana tertuang dalam ketetapan
MPR RI Nomor X/MPR/1998 tentang Pokok-Pokok Reformasi Pembangunan Dalam Rangka
Penyelamatan Dan Normalisasi Kehidupan Nasional Sebagai Haluan Negara dan
Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
tahun 1999-2004, ketetapan MPR RI Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi
Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang
dimaksud kemiskinan serta apa penyebab kemiskinan diIndonesia?
2. Dampak apa
saja yang akan terjadi akibat kemiskinan?
3.
Bagaimana peran IPS dalam mengatasi dan mengurangi
kemiskinan?
C. Tujuan
Penulis
membuat makalah ini dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada para
pembaca tentang hal – hal yang berkaitan dengan Kemiskinan di Indonesia. Informasi
yang akan diberikan oleh penulis antara lain :
1. Memahami
pengertian masalah sosial, yaitu tentang kemiskinan.
2. Mengidentifikasi
penyebab terjadinya masalah kemiskinan
3. Mengetahui peran IPS dalam Mengatasi Kemiskinan di
Indonesia
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan
hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini
berhubungan erat dengan kualitas hidup.
Kemiskinan juga dapat dipahami dalam berbagai cara.
Pemahaman utamanya mencakup:
1.
Gambaran
kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan,
dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
2. Gambaran tentang kebutuhan
sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan,
dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini
termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini
mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
3.
Gambaran
tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda
melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh
dunia
B. Penyebab Kemiskinan
Pada umumnya di negara Indonesia penyebab-penyebab
kemiskinan adalah sebagai berikut:
1. Laju Pertumbuhan Penduduk. Meningkatnya
jumlah penduduk membuat Indonesia semakin terpuruk dengan keadaan
ekonomi yang belum mapan. Jumlah lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah pengangguran di
Indonesia. Penghasilan yang minim, dan kebutuhan hidup yang terus meninggi
membuat penduduk hidup dibawah garis kemiskinan.
2. Distribusi Pendapatan dan Pemerataan Pembangunan. Pendapatan penduduk yang
didapatkan dari hasil pekerjaan yang mereka lakukan relatif tidak dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ada sebagian penduduk di
Indonesia mempunyai pendapatan yang berlebih. Berkembang atau tidaknya suatu wilayah juga
mempengaruhi pendapatan setiap penduduk. Jadi kebanyakan warga miskin berada
pada tempat yang didesa.
3. Tingkat
pendidikan yang rendah. Rendahnya kualitas penduduk
juga merupakan salah satu penyebab kemiskinan di suatu negara. Ini
disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat
pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi terutama
industry, jelas sekali dibutuhkan lebih
banyak tenaga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak dapat membaca dan
menulis.
4. Kurangnya perhatian dari pemerintah. Pemerintah
yang kurang peka terhadap laju pertumbuhan masyarakat miskin dapat menjadi
salah satu faktor kemiskinan. Pemerintah tidak dapat
memutuskan kebijakan yang mampu mengendalikan tingkat kemiskinan
di negaranya.
C. Dampak
Kemiskinan
1.
Dampak Positif
Kemiskinan memang banyak di sekitar kita. selama
ini yang kita ketahui adalah dampak negatif dari kemiskinan antara lain kriminalitas ,tapi
bila kita perhatikan, kemiskinan juga memiliki guna antara lain :
a)
Menambah
nilai guna suatu barang. Misalnya barang bekas, bagi orang yang kaya barang itu tidak ada
gunanya lagi, tapi bagi orang miskin barang tersebut bisa di daur ulang atau
digunakan kembali.
b)
Memperkuat status sosial. Tapi dalam hal ini yang
di untungkan adalah orang kaya.
c)
Untuk mengerjakan pekerjaan yang paling
kotor/rendah. Contohnya, kalau tidak ada orang miskin, siapa yang mau menyapu
jalan raya ? siapa yang mau menjadi office boy ? apakah orang kaya mau
melakukan itu ?
d)
Sebagai sarana ibadah. Sebagai orang yang beragama,
pasti diajarkan untuk membantu orang miskin. Jadi, kalau orang di dunia ini
kaya semua, pasti tidak ada yang mau menerima sedekah itu.
2.
Dampak
Negatif
- Cakupan gizi yang rendah. Karena keterbatasan uang, menjadikan mereka makan seadanya. Hal ini juga menimbulkan penyakit, dan kesehatan penduduk miskin yang sangat buruk. Apalagi biaya rumah sakit sangat mahal.
- Anak putus sekolah. Sebagian dari penduduk Indonesia lantaran keterbatasan ekonomi yang tidak mendukung, oleh contoh kecil yang terjadi di lapangan banyak anak yang putus sekolah karena menunggak SPP.
- Rendahnya mutu pendidikan. Hal ini disebabkan oleh para wakil rakyat, yang seharusnya mengutamakan kepentingan rakyat, namun mereka malah berbuat seamunya dan bertindak KKN, sehingga tidak cukup anggaran untuk mencerdaskan anak bangsa secara menyeluruh.
- Kriminalitas meningkat. Karena banyaknya pengangguran jadi mereka sudah putus asa dalam menjadi hidup, maka dari itu banyak penduduk yang terjerumus dalam lingkaran kriminalitas.
D. Peran IPS dalam Mengatasi Kemiskinan
1. Geografi
Disini para ahli dibidang geografi sangat bermanfaat untuk mengenalkan
sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk. Karena desa tertinggal
umumnya terletak di daerah perairan/rawa-rawa, bantaran sungai, pantai,
perbukitan, pegunungan, di perbatasan dan terisolir, yang sulit bagi masyarakat
untuk berkembang. Pendekatan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan potensi kekayaan alam yang tersedia
disekitar desa guna membangkitkan perekonomian, serta mengadopsi inovasi
teknologi yang sesuai dengan keadaan alam di desa tersebut.
2. Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu dalam mengatasi kemiskinan
dapat dipilah menjadi tiga kategori; pertama: bersifat praktis-konseptual,
yaitu keterlibatannya dalam menyusun kebijaksanaan dan program pengentasan
kemiskinan. Kedua: bersifat praktis ideal, artinya memperjuangkan
nilai-nilai ideal bagi masyarakat miskin yang diakibatkan oleh jepitan struktur
ekternal. Ketiga: bersifat praktis control, yaitu ikut melakukan kontrol terhadap
kebijakan-kebijakan yang dampaknya memungkinkan terjadinya kemiskinan. Untuk mengentaskan masyarakat dari
kemiskinan diperlukan berbagai upaya nyata, dan agar upaya yang dilakukan tidak salah arah
atau salah sasaran, perlu pengetahuan yang
memadai mengenai masalah kemiskinan yang dihadapi. Kemiskinan akibat
kegagalan panen, tidak sama dengan
kemiskinan
akibat bencana alam. Untuk menerapkan cara dan langkah yang tepat sesuai kenyataan yang ada, perlu penelitian
sosiologis. Di sinilah bentuk nyata penerapan pengetahuan sosiologi dalam
upaya mengatasi kemiskinan.
3.
Antropologi
Antropologi
adalah apa saja yang secara umum ada pada semua manusia, apa saja perbedaan
kelompok manusia satu dan lainnya dan mengapa sekelompok manusia memiliki pola
perilaku atau menganut budaya tertentu. Ini memperlihatkan bahwa luasnya
tinjauan antropologi terhadap manusia dan kemanusiaannya terkait pula dengan
konteks ruang dan waktu yang luas. Disini ahli antropologi
berguna untuk menjelaskan budaya yang
tepat, dalam hal ini adalah tentang etos kerja yang baik. Penelitian
antropologi dapat membantu dalam hal memperbesar pengertian antara suku bangsa,
dengan penelitian mengenai masyarakat dan kebudayaan aneka warna suku
bangsa. Semua ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada
masyarakat tentang kebudayaan dan integrasi yang bisa dibangun melalui
pemahaman tersebut. Meskipun tidak dapat menghilangkan kemiskinan, setidaknya
pemahaman mengenai masyarakat dapat meminimalkan anggaran untuk dialokasikan
pada program lain yang bermanfaat dan efektif bagi masyarakat.
4. Ekonomi
Satu langkah yang penting dalam mengatasi kemiskinan adalah menciptakan lapangan
pekerjaan dan meningkatkan kesempatan penghasilan bagi penduduk miskin. Seluruh
ilmu ekonomi sebenarnya memiliki tujuan yang sama yaitu kesejahteraan,
kemakmuran dan kejayaan. Tujuan itulah yang ingin dimiliki dan dicapai oleh
semua pelaku ekonomi. Perekonomian masyarakat desa tertinggal umumnya masih sangat
rendah, rendahnya pengetahuan dalam mengelola SDA, rendah dalam permodalan,
rendah dalam penguasaan IPTEK, karena itu pendekatan yang dilakukan adalah
dengan penentuan kebijakan ekonomi, pembinaan ekonomi yang berpihak kepada
pemberdayaan masyarakat, pemanfaatan faktor-faktor SDA, serta meningkatkan
kelancaran arus distribusi hasil produksi. Ada hal yang harus dilakukan untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi, yaitu sumber-sumber daya alam yang ada harus
digunakan secara lebihj efisien dan ekonomis. Ini berarti tidak boleh ada sumber-sumber
daya yang menggangur atau tidak terpakai.
Koperasi dapat dilihat sebagai salah satu perwujudan pengembangan perekonomian yang
berazaskan kekeluargaan. Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan
berkelanjutan diharapkan akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian
nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat
pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, mendinamisasi sektor riil,
dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat. Pemberdayaan koperasi juga
akan meningkatkan pencapaian sasaran di bidang pendidikan, kesehatan, dan
indikator kesejahteraan masyarakat Indonesia lainnya. Karena dengan koperasi,
usaha-usaha yang tidak layak secara secara ekonomis dan berstatus informal
dapat menjadi ekonomis dan berstatus formal. Upaya ini akan menjadikan usaha
kecil mempunyai daya saing yang lebih tinggi. Untuk itu, berkoperasi dalam
menghadapi pasar bebas merupakan satu keharusan, bukan lagi sekedar satu
alternatif.
5. Politik dan Pemerintahan
Kemiskinan juga merupakan permasalahan yang seringkali dihadapi oleh negara
± negara berkembang pada umumnya, termasuk juga salah satu masalah yang
dihadapi oleh negara Indonesia. Pengetahuan Masyarakat desa
tertinggal akan kehidupan berpolitik umumnya masih terbatas, karena itu
pendekatan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang tujuan
berpolitik, dan menjamin hak-hak kehidupan politik setiap warga agar mendapat
tempat yang semestinya. Karena peranan hukum untuk melindungi, mengatur
dan merencanakan kehidupan ekonomi sehingga dinamika kegiatan ekonomi itu dapat
diarahkan kepada kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat
Berbagaistrategi yang telah dilakukan pemerintah dalam mengentaskan
kemiskinan memang perlumendapat tanggapan serius memicu pertumbuhan ekonomi
nasional, menyediakan fasilitaskredit bagi lapisan miskin, membangun
infrastruktur pedesaan dalam hal ini pembangunan pertanian, pembangunan
wilayah/kawasan.
Salah satu upaya pemerintahan dalam rangka mengangkat golongan rakyat
miskin tersebut, khususnya golongan masyarakat yang disebut fakir miskin adalah
dengan memberikan jaminan hukum di bidang sosial (kesejahteraan sosial) kepada fakir miskin, khususnya di
bidang pemenuhan kebutuhan pokok hidup yang layak bagi kemanusiaan, yang meliputi
: penghasilan (pendapatan), gizi, kesehatan, perumahan dan pendidikan. Dalam
hal ini pemerintah telah.
Bantuan yang dicanangkan oleh pemerintah secara langsung pada masyarakat
miskin yaitu dalam bentuk BLT ( Bantuan Langsung Tunai). BLT sebagai program
kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, sambungnya,
terbukti mampu mengurangi beban persoalan rakyat kecil.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Memiliki banyak polemik dalam menuntaskan kemiskinan membuat Indonesia harus
sesegera mungkin berbenah diri. Kemiskinan memang tidak mungkin dihilangkan,
namun bukan tidak mungkin untuk mengurangi persentase kemiskinan. Pengentasan kemiskinan
bukan sematamata masalah permodalan dan keterampilan teknis, melainkan masalah
bagaimana membangkitkan perasaan mampu mengatasi hidup di kalangan orang miskin
dengan cara yang bermartabat dan menjaga harga diri.
B. Saran
Upaya penanganan kemiskinan harus menjadi prioritas dalam pemerintah.
Selain itu pemerintah harus berusaha meningkatkan kemampuan dan pendidikan
penduduk miskin agar keluar dari garis kemiskinan.
Kita sebagai orang yang peduli akan orang miskin kita harus berupaya membantu
semampunya, bisa dalam bentuk fisik maupun non fisik. Kemudian bagi para
orang-orang yang berkecukupan, janganlah kita bersenang-senang diatas
penderitaan orang lain. Masih banyak di luar sana yang sangat membutuhkan
uluran tangan kita.
Daftar Pustaka
Aziz Wahab, Abdul, dkk.
(2009). Konsep Dasar IPS. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
http://www.scribd.com/doc/30565394/Faktor-Penyebab-Kemiskinan
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan